Tugas ke 2
1. Jelaskan yang dimaksud dengan dilemma moral, beri contoh dalam kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab :
dilemma moral merupakan situasi di mana dua atau lebih kewajiban moral, tugas, hak, atau cita-cita datang pada konflik.
contoh jika ibu kita sakit dah harus berobat atau dirawat, dengan harga perawatan atau obat yang mahal, namun kita tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar itu, kita sudah berusaha menjelaskan kepada RS bahwa kita minta diberikan keringanan harga namun RS tidak mau tahu, hal tersebut yang membuat kita hilang pikiran dan menghalalkan segara cara untuk kesembuhan ibu kita, entah mencuri, merampok, atau mengancam RS demi kesembuhan ibu kita.
2. Jelaskan paham kantianisme dan berikan contohnya!
Jawab:
Masa kemahasiswaan Gie, masih merupakan perkembangan ’oposisi biner’ dalam doktrin ilmu sosial dan ilmu eksakta. Aplikasi ’oposisi biner’ sudah terlaksana di awal jaman pencerahan, saat Copernicus (1473-1543) dan Galileo (1564-1641) melawan dogma gereja. Oposisi biner terjadi antara gereja versus ilmu pengetahuan dan sains, kemudian menjadi fundamen dari basis sekularisme. Konsep oposisi biner kemudian diteorisikan oleh ahli bahasa Ferdinand de Saussure dan dilanjutkan oleh Claude Levi-Strauss. Doktrin ilmu sosial dinisbatkan pada Immanuel Kant (1724-1804). Doktrin ini kemudian menjadi suatu grand narrative (narasi besar) yang kemudian diikuti pengikut ajaran Kant, yang disebut ’Kantian’. Paham dari para akademisi atau teoritikus ini selanjutnya disebut ’Kantianisme’.
ebagai contoh adalah bagaimana kejaksaan memperlakukan koruptor masih bersifat diskriminatif terhadap mereka yang memiliki latar belakang politik dan kekuasaan. Kebijakan hukum pidana masa kini telah mengubah paradigma dari berpijak pada paham kantianisme kepada paham utilitarianisme.
3. Paham utilitariansme banyak dianut oleh para profesional di bidang keteknikan. Jelaskan alasannya!
Jawab :
mereka menggunakan sebuah prinsip dengan jelas dan rasional. Dengan prinsip ini, pemerintah sering membangun pegangan mereka atas pembentukan kebijakan untuk mengatur masyarakat. Kekuatan lain dari teori ini adalah hasil perbuatan yang dihasilkan.
Senin, 19 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar